STIMIK Pekalongan lakukan Riset pasar Batik Pekalongan
Ada banyak hal yang membuat tim dari STIMIK Pekalongan melakukan riset tentang pasar Batik Pekalongan kedepan. Diantarnya, dengan adanya pembangunan Jalan Tol, pada akhirnya kawasan belanja batik Pekalongan, baik di IBC atauapun di pasar grosir setono akan sepi pengunjung.
Karena kebanyakan orang, lebih suka lewat jalan tol daripada lewat jalan pantura.
Untuk itu, salah satu upaya agar pemasaran batik pekalongan tidak menurun, tim dari STIMIK membuat aplikasi yang berbasis webbase, namun juga bisa dilihat versi mobile.
"Aplikasi ini berdasar letak geografi atau map di Google.
Dari Map/peta google, akan ditanam icon sebagai tanda sebuah kampung batik. Icon tersebut ketika di klik akan memunculkan link Web maupun link Sosial Media dari berbagai toko batik di Kampung tesebut.
Sehingga dari Map tersebut, orang bisa diarahkan ke toko online/website/Media Sosial masing masing toko batik." demikian dijelaskan pak Agus, tim STIMIK Pekalongan
Hal ini dibahas pada acara Forum Grup Discussion yang diselenggarakan di kantor Bapeda, 27 Oktober 2017. FGD tersebut mengambil tema "Pemetaan sentra kampung batik melalui aplikasi Geografi Information System (GIS) berbasis Web"
Beberpa komunitas kampung batik yang hadir, menyambut baik aplikasi tersebut.
"Aplikasi tersebut sudah sangat bagus, cuma kita harus membiasakan atau mulai mengenalkan para produsen batik dengan teknologi Internet" kata pak Budi, Ketua Kampung Batik Pesindon
"Jangan khawatir pak, kami sekarang sudah punya Tim Cyber UMKM, yang akan membantu permasalahan UMKM dibidang pemasaran di Internet. Silahkan datang ada ke kantor Dindagkop UMKM, dengan mengisi formulir dulu di http://bit.ly/LayananCyberUmkm " sambung pak Very, Kasi UMKM dari Dindagkop Pekalongan.
Category:
0 komentar